Seiring dengan perkembangan zaman,
struktur sipil dituntut untuk menjadi lebih berkualitas disegala aspek.
Salah satu aspek yang mendapat banyak perhatian adalah aspek material
yang digunakan oleh para pengguna suatu struktur bangunan. Banyak
rekayasa yang telah digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan aspek ini.
Melihat kebutuhan material tersebut, baja menjadi material yang banyak
dipilih karena keekonomisannya dan kekuatan yang mampu disediakannya.
Baja merupakan salah satu material bangunan yang banyak digunakan selain
beton dan kayu.
Baja sebagai salah satu dari material bangunan memiliki kelebihan
dan kekurangan dibandingkan dengan material lain. Oleh karena itu,
seringkali dalam penggunaannya, material baja digabungkan dengan
material lain untuk menutup kelemahan masing-masing material. Melihat
kekurangan dari ketiga material tersebut, untuk rangka atap akhir akhir
ini digunakan struktur rangka atap baja ringan.
Baja ringan merupakan material yang
dibentuk dalam kondisi dingin (cold-formed steel) dengan ketebalan
berkisar antara 0,4 mm hingga 3,0 mm. Karena ketebalan yang tipis, maka
baja ringan yang dipakai untuk keperluan struktural harus dibuat dari
baja mutu tinggi, sehingga mempunyai ketahanan yang cukup untuk menerima
beban struktur.
Berbeda dengan baja konvensional, baja
ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis,
namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Baja ringan ini
termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel).
Rangka Atap Baja ringan diciptakan
untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis, baja ringan
memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa,
sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini
untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis. Ketebalan baja ringan yang
beredar sekarang ini berkisar dari 0,4mm – 1mm (Theodolite).
Perhitungan kuda-kuda baja ringan amat
berbeda dengan kayu, yakni cenderung lebih rapat (Equipment Kitchen).
Semakin besar beban yang harus dipikul, jarak kuda-kuda semakin pendek.
Misalnya untuk genteng dengan bobot 40 kg/m2 jarak kuda-kuda bisa dibuat
setiap 1,4m. Sementara bila bobot genteng mencapai 75kg/m2, maka jarak
kuda-kuda menjadi 1,2m. Kenapa harus dipakai rangka baja ringan ???
Inilah kelebihan dan kekurangannya :
Kelebihan :
- Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah (jadi lebih irit strukturnya)
- Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).
- Tidak bisa dimakan rayap (memangnya rayap makan baja…?.)
- Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu.
- Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan dingin (itu kata aplikatornya lho).
Kekurangannya :
- Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
- Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan (biasanya perhitungan strukturnya langsung dilakukan oleh structural engineer dari aplikatornya)
- Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil.
- Mutu dan Kualitas dari struktur atap baja ringan kurang terjamin.
Info Lebih Lanjut KLIK DISINI
Kontak
MEGATruss Global
Office & Showroom : Jl. Mayjend Sungkono, Citra Garden City / Ciputra, Blok P1. No.4 - Kota Malang
Workshop & Factory di Surabaya : Pergudangan Mutiara Margomulyo Indah Blok A-37, Kota Surabaya
Workshop di Kediri : Badas, Pare - Kediri
Workshop di Ponorogo : Desa Kradinan kecamatan Dolopo Ponorogo
Phone :
Telkomsel : 0853 3443 9900 (Call, SMS, WhatsApp, Line)
Indosat : 0856 55 40 0004 (Call, SMS, WhatsApp)
XL / Axis : 087 888 48 5050 ( Call, SMS)
Phone & Fax : 0341 - 754253
Email : megatrussglobal@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar